::SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI::
ARSIP-ARSIP BLOG

Kamis, 04 Oktober 2007

Hanya sekuntum fatihah


Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. dalam interaksi keseharianya mereka membutuhkan partner walaupun hanya sekedar untuk berbagi, suka dan duka. Segala sesuatu akan memberikan hasil yang memuaskan ketika hal tersebut di manage dengan sebaik mungkin dan dengan seni yang tinggi. Demikian halnya dengan interaksi anak adam, yang membutuhkan teknik tinggi agar hubungan emosional antar keduanya semakin akrab.

Salah satu seni interaksi yang diyakini mampu memberikan hasil maksimal adalah dengan memberikan hadiah. Baginda Rosul bersabda; "saling memberi hadiah lah engkau sekalian, maka akan tumbuh benih-benih cinta diantara kalian". Saling menghadiahi antar dua mahluk yang masih hidup mungkin bisa dengan hal-hal yang bersifat nyata, namun bagaimana kita hendak menghadiahi kepada seseorang yang telah berada di sisi Tuhanya? Bagaimana kita hendak sekedar say thanks kepada seseorang yang telah berjasa kepada kita?

Telinga Tuhan tidak tuli begitu juga dengan matanya yang tidak buta akan amal perbuatan kita bahkan terhadap detak jantung mahluk-mahlukNya. Semoga walaupun hanya sekedar hadiah fatihah bisa menjadi pengerat hubungan kita dengan baginda rosulullah Saw. Jangan takut amalan tersebut sia-sia, dengan keagungan Allah fatihah tersebut akan sampai kehadirat khairul anam.

Kemudian, apa manfaat bagi kita ketika hadiah tersebut telah sampai ke pangkuan Bagin Rosulullah Saw? sebagaimana yang saya katakan di atas bahwa salah satu manfaat dari hadiah adalah tumbuhnya benih-benih cinta diantara keduanya, begitu pula antara kita dan rasolullah Saw. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa konon ada seseorang yang karena saking bencinya kepada beliau, dia selalu mengirimkan kotoran dan sampah di depan pintu kediaman Nabi setiap hari. Namun suatu ketika kanjeng nabi kaget karena pagi itu tidak ada kotoran yang terinjak oleh kaki beliau. Maka ditanyakanlah kepada para tetangga perihal si fulan tadi. Para tetangga pun berkata bahwa si fulan sedang sakit, maka dengan segera Rosulullah datang untuk menjenguk si fssulan dirumahnya.

Pernahkah kita berfikir, orang yang berhenti menyediakan kotoran sehari saja, dikunjungi baginda Rosul karena telah berhenti dari perbuatan kejinya untuk satu pagi saja, bagaimana dengan orang yang menghadiahi sekuntum fatihah baginya setiap pagi dan sore? walaupun Rosul tidak akan mengunjungi kita secara lahiriah, namun kita berharap semoga Rosulullah mau mengunjungi rumah abadi kita yang berukuran tidak lebih dari satu kali dua meter. Dan secara otomatis kediaman kita akan tersinari oleh pancaran cahaya Tuhan yang terpercik dari jasad beliau. wallahu a'lam bishowab