::SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI::
ARSIP-ARSIP BLOG

Jumat, 04 Januari 2008

PENGARUH TATA CARA HIDUP ISLAMI

Sesungguhnya tata cara kehidupan yang Islami itu dapat mewujudkan masyarakat Islam dengan sejumlah keistimewaan (karakteristik) dan pengaruh yang positif, antara lain:

1. Tamayyuz (berpenampilan berbeda)

Maksudnya tata kehidupan dan kebiasaan itu bisa menjadikan setiap individu anggota masyarakat Islam sebagai syakhshiyah (kepribadian) yang memiliki identitas tersendiri. Jelas pendiriannya dan bisa mempertahankan diri untuk tidak meleleh dan larut oleh nilai-nilai dari luar sehingga hilang kepribadiannya, untuk kemudian mengadopsi seluruh tradisinya, tanpa dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang bermanfaat dan mana pula yang tidak. Inilah yang banyak terjadi di kalangan masyarakat Islam saat ini. Sesudah mereka terlepas dari identitasnya, tahap berikutnya mereka mengikuti budaya dan tata kehidupan masyarakat Barat secara keseluruhan, tanpa menyaring atau menyeleksi. Ini pula yang pernah diperingatkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:

"Sungguh kamu akan mengikuti ummat suatu kaum sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak niscaya kamu juga ikut masuk ke dalamnnya." Sahabat bertanya, "Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?" Nabi bersabda, "Siapa lagi (kalau bukan mereka)." (Muttafaqun 'Alaih)

2. Al Wahdah Al 'Amaliyah (kesatuan/keseragaman amal)

Sesungguhnya tatacara kehidupan seperti ini akan mampu membentuk kehidupan kaum Muslimin, meskipun tempat mereka berjauhan, bahasa mereka berbeda-beda, darah keturunan mereka juga berlainan. Mereka memiliki keseragaman (kesatuan) amal yang realistis, disamping kesatuan problem, kesatuan prinsip dan pemikiran, yang kesemuanya itu berpangkal tolak pada kesatuan aqidah dan ibadah mereka kepada Allah.

Maka di mana saja kamu singgah di tengah-tengah kaum Muslimin di bumi mana saja mereka memberi ucapan salam kepadamu dengan kata-kata "Assalaamu Alaikum," dan menyambutmu dengan pemuliaan dan jamuan. Yang demikian itu karena mereka mengikuti adat Islam dalam menghormati tamu, sebagaimana diperintahkan oleh Nabi SAW Apabila kamu makan bersama mereka maka kamu akan mendapatkan mereka memulai makan dengan membaca bismillah, makan dengan tangan kanan, lalu mengakhirinya dengan bacaan hamdallah, dan mereka tidak akan menyuguhkan kepadamu daging babi ataupun khamr.

Dalam tata kehidupan dan tradisi Islam itu seorang Muslim ke mana saja ia pergi ia merasa seakan bertemu dengan keluarganya dan saudara-saudaranya, tidak ada perbedaan di antara mereka kecuali dalam hal-hal tertentu yang berkenaan dengan kondisi lingkungan.

3. Mudah dan Sederhana

Sesungguhnya tradisi Islam dan tata cara kehidupannya ditegakkan berdasarkan fithrah dan berorientasi kepada kemudahan, menjauhi keberatan dan kesulitan serta jauh dari sikap berlebihan.

Di antara bukti dari kemudahan dan kesederhanaan itu adalah dimudahkannya segala urusan, disedikitkannya beban kewajiban, dan diringankannya dari ketidakteraturan kerja, waktu dan harta, yang tanpa adanya itu semua akan merugikan masyarakat.

Sesungguhnya tata kehidupan masyarakat Islam dalam berpakaian dan berhias bagi seorang wanita Muslimah bisa menghindarkan kerusakan yang mengancam pada setiap masa dan bisa menolak adanya persaingan mode pakaian yang merangsang, seperti menyambung rambut, mencukur dan mengecilkan alis mata, meratakan gigi, operasi kecantikan (plastik) dan lain-lain yang itu dilaknat oleh Rasulullah SAW karena termasuk perbuatan merubah ciptaan Allah.



Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah
(Malaamihu Al Mujtama' Al Muslim Alladzi Nasyuduh)
oleh Dr. Yusuf Qardhawi
Cetakan Pertama Januari 1997
Citra Islami Press
Jl. Kol. Sutarto 88 (lama)
Telp.(0271) 632990 Solo 57126

Jumat, 28 Desember 2007

I Love you mom

Mumpung ibu masih aDa, coba saat beliau tidur saat maTanya terpejam Kamu tatap wajannya itu 5 menit saja, kamu akan tau bagaimana Rasanya nanti biLa wajah itu sudah tak ada di situ....
lakuKan apapun yg bisA kamu lakuKan untuknya...
LAKUKAN SEKARANG teMan2ku sayang, bukan besok atau 5 menit lg karena mungkin seKedip matamu dia akan pergi tak Kembali..
Kalau da terlanjur ga ada yaaaahhhh jangan lupa doa sama Tuhan, segala macam doa dech. MisS u Mum..
LuV You all...
Ini adalah mengenai Nilai Kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan
ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.
Ongkos upah membantu ibu:
1) Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
2) Menjaga adik Rp20.000
3) Membuang sampah Rp5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5) menyiram bunga Rp15.000
6) Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah : Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.
1) Ongkos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
2) Ongkos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu -G RATIS
4) Ongkos Khawatir karena memikirkan keadaanmu - GRATIS
5) Ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS
Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya:
"Telah Dibayar" .


I Love you mom......... :L

Selasa, 25 Desember 2007

PUISI SANG SUAMI YANG HENDAK BERPOLIGAMI

isteriku, jika engkau bumi, akulah matahari
aku akan menyinari mu karena engkau mengharapkan sinaran dariku
ingatlah bahtera yang kita kayuh, begitu penuh riak gelombang.
aku pasti akan tetap menyinari bumi, hingga terkadang bumi terasa akan silauanku
lantas aku ingat satu hal bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi
malah ada planet lain yang juga mengharapkan sinaranku
lalu....ralakanlah aku menyinari planet lain, menyampaikan faedah adanya aku,
karena sudah takdir Illah sinaranku diperlukan planet lain....

BALASAN PUISI DARI SANG ISTERI

Suamiku, andai kau memang mentari, sang surya yang memberi cahaya,
aku merelakan engku berikan sinaranmu kepada segala planet yang telah Tuhan ciptakan,
karena mereka juga seperti aku perlukan cahaya mu
dan aku pun juga tidak akan merasa kekurangan dengan sinaranmu.....

AKAN TETAPIIIIIIII.....Bila kau hanya sejengkal lilin yang berkekuatan 5 watt sahaja,
janganlah bermimpi untuk menyinari planet lain !!!
karena bilik tidur kita yang kecil pun belum sanggup kau terangi.
lihatlah dirimu pada cermin di sudut kamar kita,
di tengah remang remang pancaran cahayamu yang telah aku mengerti....
coba lihat siapa dirimu.....
MATAHARI....atau....LILIN ??!

KUE PERNIKAHAN

Bahan :



· 1 pria sehat,

· 1 wanita sehat,

· 100% Komitmen,

· 2 pasang restu orang tua,

· 1 botol kasih sayang murni.



Bumbu :



· 1 balok besar humor,

· 25 gr rekreasi,

· 1 bungkus doa,

· 2 sendok teh telpon-telponan,

· 5 kali ibadah/hari

· Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang).



Tips :



· Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.

· Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena
dapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama
TEMPAT IBADAH,
walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.)

· Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena
walaupun
modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau
kadang
menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.

· Gunakan kasih sayang cap "DAKWAH" yang telah mendapatkan
penghargaan
ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.



Cara Memasak:



· Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga
tersisa niat yang murni.

· Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang
tua
secara merata.

· Masukkan niat yang murni kedalam loyang dan panggang dengan api
merata
sekitar 30 menit didepan penghulu.

· Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan bumbunya.

· Kue siap dinikmati.



Catatan:



Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak
dinikmati
dalam keadaan hangat.

Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya,
rekreasi
sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi
di oven ber
merek "Tempat Ibadah".

Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.



Selamat mencoba, dijamin semuanya halal koq!.

Beratkah Beban Cintamu?

Seorang pemuda pecinta alam, berjalan kaki menaiki sebuah gunung. Perjalanan sangat jauh, jalan mendaki gunung sangat sulit ditempuh, dan udaranya juga panas, lagi pula ransel besar yang dia bawa sangat sarat dengan perbekalan untuk kelompoknya yg sedang menunggu di atas. Dari awal perjalanan, dia sudah mengalami kesulitan mendaki, napas tersengal-sengal tak keruan.

Ia berjalan dan sebentar-bentar berhenti, terus memandang jauh ke depan, dengan harapan tempat tujuannya segera tampak di depan mata. Dan tepat di depannya, ia melihat seorang gadis kecil, usianya tidak lebih dari 10 tahun, menggendong seorang anak kecil yang gendut, juga sedang bergerak perlahan ke depan, mungkin penduduk desa sekitar situ. Napasnya terengah-engah, dan terus mengeluarkan keringat, namun sepasang tangannya tetap memegang erat bocah di punggungnya.

Pemuda itu memperhatikan anak itu terus, sampai saat melewati samping gadis kecil itu, dan dengan sangat simpati berkata pada gadis kecil:
"Dek, kamu pasti sangat lelah, demikian beratnya kamu menggendong!"

Mendengar ucapan itu, dengan rasa tidak senang si gadis tersenyum getir: "yang saya gendong bukan sebuah beban, dia adalah adikku. Justru Kakak yang sedang membawa beban."

Pemuda itu tertegun. Memang benar, kalau dari berat beban, baik itu bekal yang dibawa nya itu maupun adik yang digendong adalah beban, tidak ada bedanya sama sekali, namun secara naluri, sedikit pun tidak salah dengan apa yang dikatakan oleh gadis kecil itu, yang ia gendong adalah sang adik, bukan sebuah beban, dan yang berat itu barulah merupakan sebuah beban.

Cinta seorang gadis kecil terhadap adiknya adalah berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam. Cinta kasih tiada beban, dan cinta itu bukan beban, melainkan suatu perhatian yang menggembirakan dengan pengorbanan tanpa pamrih dan penuh perasaan.

Setelah berdiam beberapa saat, pemuda itu tersenyum dan bergumam, "yang saya bawa bukanlah beban".

Sambil membayangkan teman-temannya yang sedang menunggunya, dia melangkah lebih semangat, seakan-akan ada tenaga baru yang mendorongnya.

Padamu Kutitipkan Mimpiku

eramuslim - Siang belum terlalu panas. Saya lirik jam tangan. Pukul sembilan kurang sedikit. Kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ yang baru saya masuki lengang. Tidak banyak mahasiswa ataupun mahasiswi yang terlihat berlalu lalang. Saya terpana melihat banyaknya gedung yang tinggi menjulang. Di mana gedung pasca sarjana fakultas ekonomi? Kata panitia, acara akan mulai jam 9. Saya hampir terlambat. Padahal sebenarnya, kalau bisa saya ingin tiba di sana sebelum dua pembicara yang lain, agar punya bahan untuk menyiapkan mental dan bahan pembicaraan. Saya memang ingin belajar disiplin, menghargai waktu, meski sampai sekarang belum kunjung berhasil.

Dengan ransel yang tergendong di pundak, saya terus melangkah. Karena bingung, maka saya berinisiatif bertanya kepada satpam yang berada di pos jaga. Setelah mendapat jawaban, saya pun melangkah lagi. Sepi, tak ada banyak mahasiswa maupun mahasiswi. Tapi, ada yang cukup menarik dalam pandangan mata saya. Lambaian umbul-umbul merek rokok ternama yang berdiri tegak di sepanjang lapangan rumput yang luas. Di tengah, ada sebuah panggung megah dengan alat musik yang besar-besar. Ada dua tenda kecil di dekat panggung itu.

Musik. Rokok. Saya tiba-tiba resah. Meski demikian saya terus melangkah. Berjalan sambil celingak-celinguk, di sepanjang jalan yang saya lewati suasananya tak jauh beda. Sepi. Ternyata, sesampai gedung pasca sarjana juga sama. Sepi. Hanya ada beberapa gelintir orang yang berlalu-lalang. Sejenak ragu menyergap. Acaranya jadi atau tidak?

Seorang mahasiswa, dengan langkah tergesa, datang menghampiri, “Mbak Jazimah Al-Muhyi?” Saya mengangguk. “Acaranya di sini, Mbak.” Mahasiswa tadi membuka pintu sebuah ruangan. Sebuah ruang kuliah yang menurut saya cukup mewah. Ruangan ber-AC dengan kursi empuk yang bisa berputar. Maklum, ruang kuliahnya mahasiswa S-2, yang tentu saja membayar lebih mahal ketimbang mahasiswa S-1. Tak masalah, selagi bisa berfungsi maksimal. Biar belajar lebih nyaman dan konsentrasi.

Melihat tempat acaranya, sejenak saya termangu. Acara bedah buku di ruang kuliah? Saya perkirakan kursi yang ada di situ hanya sekitar 30. Jadi, panitia sudah pesimis kalau pesertanya maksimal 30? Daripada bodoh berkelanjutan, saya memilih bertanya, “Kampus ini kok sepi sekali. Ke mana para mahasiswa?” “Ini kan hari Sabtu, Mbak. Memang selalu begini.”

Ops, saya pun menepuk jidat (meski imajinasi). Saya jadi ingat semasa masih kuliah. Mahasiswa-kebanyakan-memang suka protes kalau ada dosen yang di hari Sabtu masih saja memberi kuliah. Jadinya, jam kuliah yang jatuh pada hari Sabtu seringkali digabung dengan hari lain. Kalau dosen sibuk alias punya jam terbang super tinggi, akibatnya sering kosong. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah. Asal dosen tidak pelit memberi nilai, biasanya dia tetap menjadi dosen favorit pilihan mahasiswa (malas).

Beberapa menit menunggu, satu demi satu orang datang. Kayaknya sih panitia. Ngobrol sana-sini, beberapa di antaranya minta maaf karena molornya acara. Saya mengangguk saja. Sudah biasa. Sedikit ngobrol, saya bisa menyimpulkan kalau panitia memang tak mematok target adanya peserta yang banyak karena Sakti Arisena, gitaris S07 yang semula dijadwalkan, tak bisa hadir. Begitu pula Icha Jikustik tak bisa menggantikan. Maklum, Sabtu adalah hari sibuk bagi para pemusik, setahu saya begitu. Menyiapkan konser untuk malam minggu tentu butuh persiapan fisik yang prima.

Mundur sekitar satu jam, acara pun mulai. Lumayan meriah. Apalagi Dr. Nurhadi begitu detail dan menarik menyampaikan analisanya terhadap buku yang dibedah. Saya lebih banyak berbicara soal proses kreatif. Hadirin (yang pastinya tidak sampai 30) itu antusias bertanya. Alhamdulillah. Acara usai, seorang mahasiswi yang tampaknya panitia acara menawarkan diri untuk mengantarkan saya pulang. “Oke, kamu boncengkan aku sampai depan kampus saja. Biar aku naik angkutan umum.” “Kenapa, Mbak?”
“Aku lagi flu. Naik angkutan umum aja, biar gak banyak kemasukan debu. Lagipula, sini-Jombor kan jauh.” Dia setuju.

Motor berjalan, saya sampai lagi pada pemandangan itu. Umbul-umbul merek rokok yang berkibar-kibar dan sebuah panggung megah berisi alat-alat musik besar. Sampai keluar dari gerbang kampus, saya masih menatap pemandangan itu. “Kampus. Musik, rokok ....” saya mulai bergumam. “Di sini sering banget ada acara begini, Mbak.” Mahasiswi itu memberi keterangan. Dari nada bicaranya, saya tangkap rasa kecewa. Sebuah rasa yang juga menghuni hati saya.

Siang itu, saya merasa pilu. Terlebih saya teringat berbagai bedah buku maupun diskusi yang pernah saya ikuti. Seramai apa pun, tetap tak mampu menyaingi kemeriahan sebuah konser musik. Menyaksikan kemeriahan persiapan konser musik yang terhampar di lapangan rumput nan hijau, di depan deretan gedung megah kampus se-ternama UPN, membandingkannya dengan acara bedah buku yang baru saja berlangsung di sebuah ruang kuliah, saya merasakan suatu hal yang kontradiktif. Sebuah bedah buku, buku yang ditulis oleh seorang mahasiswa UPN, ‘disembunyikan’ di sebuah ruangan kecil berkapasitas kurang lebih 30 orang saja. (Padahal, berapa persen jumlah mahasiswa yang telah menghasilkan buku? Tidakkah itu adalah sebuah prestasi yang patut dihargai?)

Saya tatap lagi panggung dan umbul-umbul yang meriah itu. Resah itu tak saya biarkan menjelma menjadi energi negatif yang pastinya akan menghancurkan. Resah itu, saya olah menjadi harapan. Sebuah mimpi. Kekuatan mimpi, saya meyakini kedahsyatannya

“Saya punya mimpi, Dik. Suatu saat, di lapangan rumput yang luas itu akan terdapat panggung yang berisi buku-buku. Di sana ada bedah buku, diskusi buku, seminar ilmiah. Karena ini kampus. Karena di sini tempat para intelektual harapan bangsa berada.”

Mahasiswi itu memberikan sorot mata penuh harapan. Saya lega. Saya tahu mimpi itu akan melibatkan banyak sekali tangan yang harus bekerja keras. Budaya cinta membaca, budaya cinta menulis, budaya cinta berpikir, budaya cinta mencari solusi atas berbagai persoalan bangsa ... bukan perkara mudah untuk menumbuhkembangkannya. Banyak pihak harus terlibat secara serius. Hedonisme, kapitalisme. materialisme, instan-isme bahkan kanibalisme telah teramat kuat mencengkeram hidup mayoritas penduduk negeri ini.

Angkutan umum yang saya tunggu sudah nampak di kejauhan. Saya tahu harus segera pulang. Ada tugas lain menanti di rumah. Saya tepuk pundak mahasiswi yang baik itu sembari berkata, “Dik, padamu kutitipkan mimpiku.”


Jazhimah Al Muhyi
Kalaupun aku mati sebelum mimpi itu terwujud,
aku lega telah menitipkannya pada adikku
Yogyakarta, 21 Mei 2005

9 Alasan Untuk Tidak Minum Soft Drink



1. Soft drink menguras air dalam tubuh kita. Seperti halnya diuretik yang bukannya memberikan air untuk tubuh kita, tapi malah menghabiskannya. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam soft drink memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh kita. Untuk mengganti air ini, anda harus minum 8-12 gelas air untuk setiap gelas yang anda minum!

2. Soft drink tidak pernah menghilangkan haus, karena soft drink bukanlah air yang diperlukan tubuh. Dengan tetap tidak memasok air ke dalam tubuh kita terus menerus akan menyebabkan Dehidrasi Seluler Kronis, sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat sel. Pada gilirannya akan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan dan menimbulkan berbagai penyakit.

3. Kandungan fosfat yang tinggi dalam soft drink dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Soft drinks terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan Penyakit Jantung (kekurangan magnesium), Osteoporosis (kekurangan kalsium) dan banyak lagi. Sebagian besar vitamin tidak berfungsi di dalam tubuh tanpa adanya mineral.

4. Soft drink dapat membersihkan karat pada bumper mobil atau benda logam lainnya
Bayangkan apa yang akan terjadipada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya.

5. Jumlah gula yang tinggi dalam soft drink menyebabkan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah besar, yang mengakibatkan “benturan gula”. Kelebihan dan kekurangan gula dan insulin dapat menyebabkan diabetes dan penyakit yang terkait dengan ketidak seimbangan dalam tubuh. Keadaan ini dapat mengganggu pertumbuhan anak yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup.

6. Soft drink sangat mempengaruhi pencernaan. Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya tubuh tidak menyerap gizi sama sekali dari makanan yang baru dimakan, bahkan yang sudah dimakan beberapa jam sebelumnya. Bila dimakan bersamaan dengan kentang goreng akan memakan waktu berminggu-minggu untuk dicerna. Jadi tidak ada yang lebih buruk dari pada soft drink yang FDA telah menerima lebih dari 10.000 keluhan konsumen terhadap aspartame, 80% diantaranya mengeluhkan zat aditif pada makanan.

7. Soft drink bersifat sangat asam, sehingga dapat menembus garis sambung pada kaleng aluminium dan dapat melumerkan kaleng tersebut bila disimpan terlalu lama. Pasien penderita alzheimer yang telah diotopsi semuanya memiliki kadar aluminium yang sangat tinggi dalam otaknya. Logam berat dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan syaraf dan penyakit lainnya.

8. Soft drink bersifat sangat asam Tubuh manusia secara alamiah memliki pH 7,0. Soft drink memiliki pH 2,5 artinya anda memasukkan sesuatu yang ratusan ribu kali lebih asam ke dalam tubuh anda! Penyakit berkembang dalam lingkungan asam. Soft drink dan makanan asam lainnya mengendapkan limbah asam dalam tubuh yang menumpuk dalam sendi dan disekitar organ tubuh. Contohnya, pH tubuh penderita kanker atau radang sendi selalu rendah. Semakin parah penyakit seseorang semakin rendah pH tubuhnya.

9. Jangan pernah berfikir untuk meneguk soft drink ketika anda demam, flu atau lainnya
Soft drink akan mempersulit tubuh melawan penyakit tsb.

Posting dari http://kelompokdiskusi.multiply.com